Sahabat Pokdar Pamulang Timur, Pengguna Wi-Fi publik tentu beranggapan bahwa memanfaatkan fasilitas akses internet gratis adalah keuntungan tersendiri. Namun, benarkah itu? Faktanya, pengguna Wi-Fi publik justru rentan terhadap serangan siber. Alih-alih melakukan tindakan pencegahan, mayoritas pengguna Wi-Fi publik yang didominasi oleh kaum milenial, justru cenderung acuh terhadap hal yang telah menjadi rahasia umum tersebut.
Mungkin Wi-Fi publik memang gratis untuk digunakan, namun sepadankah dengan konsekuensi yang ditimbulkannya? Kalau ditelaah lagi, pada dasarnya tidak ada yang gratis. Termasuk akses internet. Banyak ancaman yang dapat dimunculkan oleh sesuatu yang gratis. Dalam hal ini, keamanan data. Namun demikian, bukan berarti Wi-Fi publik tidak boleh digunakan. Ada beberapa tips yang dapat digunakan untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko penggunanya dari serangan siber.
Yang pertama, sebaiknya pengguna tidak menggunakan Wi-Fi publik untuk berbelanja online, membuka email penting, dan mengakses situs penting seperti akun keuangan dan perbankan. Ini karena didalamnya terdapat kandungan informasi sensitif yang paling sering dicari oleh peretas untuk disalahgunakan. Kedua, pastikan untuk selalu mengunjungi situs yang memiliki alamat ter-enkripsi (https) dengan lapisan keamanan lebih dibandingkan situs yang tidak (http). Ketiga, jika memungkinkan, gunakanlah selalu Virtual Private Network (VPN). VPN akan mengenkripsi komunikasi yang dilakukan di jaringan internet sehingga menyulitkan peretas untuk memonitor aktivitas pengguna. Last but not least, pengguna internet bisa menerapkan otentifikasi ganda di setiap akun yang dimiliki. Dengan demikian, akun pengguna akan tetap aman meski peretas mendapatkan username dan password pengguna.
Wi-Fi publik memang fasilitas yang sangat membantu banyak orang. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk tetap waspada saat menggunakannya.