Menurut
Kristiyani (2009) perilaku yang dikenal dengan istilah truancy ini
dilakukan dengan cara, siswa tetap pergi dari rumah pada pagi hari dengan
berseragam, tetapi mereka tidak berada di sekolah. Perilaku ini umumnya
ditemukan pada remaja mulai tingkat pendidikan SMP.
Sedangkan
menurut Ridlowi (2009) membolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah
dengan alasan yang tidak tepat. Atau bisa juga dikatakan ketidak hadiran tanpa
alasan yang jelas.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku membolos adalah perilaku siswa
yang tidak masuk sekolah atau tidak mengikuti pelajaran tanpa alasan atau
dengan alasan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Faktor
Penyebab Timbulnya Perilaku Membolos
Salah satu
faktor penyebab perilaku membolos adalah terkait dengan masalah kenakalan
remaja secara umum. Perilaku tersebut tergolong perilaku yang tidak adaptif
sehingga harus ditangani secara serius. Penanganan dapat dilakukan dengan
terlebih dahulu mengetahui faktor penyebab munculnya perilaku membolos
tersebut.
Faktor pendukung
munculnya perilaku membolos sekolah pada remaja ini dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
1. Faktor
Sekolah
Faktor sekolah
yang berisiko meningkatkan munculnya perilaku membolos pada remaja antara lain
kebijakan mengenai pembolosan yang tidak konsisten, interaksi yang minim antara
orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak suportif, atau
tugas-tugas sekolah yang kurang menantang bagi siswa.
2. Faktor
Personal
Misalnya terkait
dengan menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik siswa, kondisi
ketinggalan pelajaran, atau karena kenakalan remaja seperti konsumsi alkohol
dan minuman keras.
3. Faktor
Keluarga
Meliputi pola
asuh orang tua atau kurangnya partisipasi orang tua dalam pendidikan anak
(Kearney, 2001).
Menurut Gunarsa
(2002), faktor penyebab anak absent dan tidak ke sekolah dibagi dalam 2
kelompok, yaitu:
1. Sebab dari
Dalam Diri Anak itu Sendiri
§
Pada umumnya anak
tidak ke sekolah karena sakit
§
Ketidakmampuan
anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah
§ Kemampuan intelektual yang tarafnya lebih tinggi dari teman-temannya
§ Dari banyaknya kasus di sekolah, ternyata faktor pada anak yaitu kekurangan
motivasi belajar yang jelas mempengaruhi anak
2. Sebab dari Luar Anak
a. Keluarga
§
Keadaan Keluarga --> Keadaan keluarga tidak selalu memudahkan
anak didik dalam menggunakan waktu untuk belajar sekehendak hatinya. Banyak
keluarga yang masih memerlukan bantuan anak-anaknya untuk melaksanakan
tugas-tugas di rumah, bahkan tidak jarang pula terlihat ada anak didik yang
membantu orang tuanya mencari nafkah.
§
Sikap Orang Tua --> Sikap orang tua yang masa bodoh terhadap
sekolah, yang tentunya kurang membantu mendorong anak untuk hadir ke sekolah. Orang tua dengan mudah memberi surat keterangan sakit ke sekolah, padahal
anak membolos untuk menghindari ulangan.
b. Sekolah
§
Hubungan anak dengan sekolah dapat dilihat dari anak-anak lain
yang menyebabkan ia tidak senang di sekolah, lalu membolos.
§ Anak tidak senang ke sekolah karena tidak senang dengan gurunya.
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab perilaku membolos siswa
tidak hanya berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) melainkan
dapat juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti lingkungan sekolah dan
keluarga.